Thursday, 28 February 2013

Krishna

Krishna  








(Dewanagari: कृष्णIASTkṛṣṇa; dibaca [ˈkr̩ʂɳə]) adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak. Dalam seni lukis dan arca, umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Legenda Hindu dalam kitab Purana dan Mahabharata menyatakan bahwa ia adalah putra kedelapan Basudewa dan Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena, kerajaan mitologis di India Utara. Secara umum, ia dipuja sebagai awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu. Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya Gaudiya Waisnawa, ia dianggap sebagai manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri,[1] dan dalam tafsiran kitab-kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna, misalnya Bhagawatapurana, ia dimuliakan sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.[2] Dalam Bhagawatapurana, ia digambarkan sebagai sosok penggembala muda yang mahir bermain seruling, sedangkan dalam wiracarita Mahabharata ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Selain itu ia dikenal pula sebagai tokoh yang memberikan ajaran filosofis, dan umat Hindu meyakini Bhagawadgita sebagai kitab yang memuat kotbah Kresna kepada Arjuna tentang ilmu rohani. Kisah-kisah mengenai Kresna muncul secara luas di berbagai ruang lingkup agama Hindu, baik dalam tradisi filosofis maupun teologis.[3] Berbagai tradisi menggambarkannya dalam berbagai sudut pandang: sebagai dewa kanak-kanak, tukang kelakar, pahlawan sakti, dan Yang Mahakuasa.[4] Kehidupan Kresna dibahas dalam beberapa susastra Hindu, yaitu Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, dan Wisnupurana.
Pemujaan terhadap dewa atau pahlawan yang disebut Kresna—dalam wujud Basudewa, Balakresna atau Gopala—dapat ditelusuri sampai awal abad ke-4 SM. Pemujaan Kresna sebagai Swayam Bhagawan, atau Tuhan Yang Mahakuasa, yang dikenal sebagai Kresnaisme, muncul pada Abad Pertengahan dalam situasi Gerakan Bhakti. Dari abad ke-10 M, Kresna menjadi subjek favorit dalam seni pertunjukan. Tradisi pemujaan di masing-masing daerah mengembangkan berbagai macam wujud/aspek Kresna seperti Jagadnata di Orissa, Witoba di Maharashtra dan Shrinathji di Rajasthan. Sekte Gaudiya Waisnawa yang terpusat pada pemujaan kepada Kresna didirikan pada abad ke-16, dan sejak tahun 1960-an juga telah menyebar di Dunia Barat, sebagian besar disebabkan oleh organisasi Masyarakat Internasional Kesadaran Kresna (International Society for Krishna Consciousness - ISKCON).[5]

Cinderella

 Cinderella






Cinderella adalah dongeng tradisional dengan versi yang dijumpai di banyak negara, dengan berbagai variasi.
Versi paling awal dari cerita ini berawal dari Cina pada 860. Dia tercatat di The Miscellaneous Record of Yu Yang oleh Tuan Ch'ing-Shih, sebuah buku yang ada sejak Dinasti Tang. Versi paling terkenal ditulis oleh penulis Perancis Charles Perrault pada 1697 berdasarkan cerita rakyat ditulis oleh Giambattista Basile sebagai La Gatta Cennerentola pada 1634, namun film animasi dari Walt Disney Production (lihat Cinderella), telah menjadi standar versi kontemporer.
Versi yang paling populer menceritakan tentang seorang gadis yang tinggal bersama ibu tiri dan kakak tirinya yang jahat. Pada zaman dahulu kala,ada seorang gadis yang baik hati bernama Cinderella.Dia sangat baik hati dan cantik.tetapi sayang,ayahnya telah meninggal dunia.dan sepeninggal ayahnya ia tinggal bersama ibu dan saudara tirinya.setiap hari ia disiksa,dengan cara disuruh mencuci piring,mengepel lantai dan melayani mereka.Walaupun begitu Cinderella tetap percaya bahwa suatu hari ia akan hidup bahagia.Suatu hari,seorang pangeran ingin mencari permaisuri maka diadakanlah sebuah pesta dansa besar di istana, tetapi Cinderella tidak diijinkan untuk ikut. Tetapi, Ibu Peri datang dan menolongnya. Cinderella pun disulap menjadi seorang putri cantik. Di istana, sang pangeran jatuh cinta pada Cinderella, lalu mengajaknya berdansa. Cinderella jadi lupa, bahwa ia tak boleh pulang lebih dari jam 12, karena pada jam itu semua sihir Ibu Peri berakhir. Denting lonceng pukul 12 terdengar, dan Cinderella berlari. Tak terasa, sebelah sepatu kacanya terlepas dan tercecer di tangga istana. Sang pangeran memungutnya, dan mengumumkan barangsiapa kakinya pas dengan sepatu itu, siapapun dia, akan dia jadikan isteri. Namun, sepatu itu tidak pas di kaki siapapun yang mencobanya, termasuk 2 kakak tiri Cinderella. Cinderella lalu ikut mencoba, dan kakinya pas! Cinderella akhirnya menikah dengan Pangeran dan hidup bahagia selamanya.

Hamtaro

Hamtaro




 

Hamtaro (とっとこハム太郎 Tottoko Hamutarō?, literally Trotting Hamtaro) is a Japanese children's manga and storybook series created and illustrated by Ritsuko Kawai. The manga is serialized in Shogakukan's all girl's magazine Ciao in 1997, focusing on a hamster named Hamtaro who has a variety of adventures with other hamsters, called "Ham-Hams" ("Ham-chans" in the Japanese version). VIZ Media published the manga adaptations and storybooks in English.[2][3]

Dora the exsploler

 DORA THE EXSPLOLER









Dora the Explorer adalah serial animasi televisi anak-anak dari Amerika Serikat milik jaringan televisi kabel Nickelodeon. Episode percobaan disiarkan tahun 1999 dan menjadi seri reguler mulai tahun 2000. Serial ini dibuat oleh Chris Gifford, Valerie Walsh, dan Eric Weiner.
  • Dora
Tokoh utama serial ini, adalah seorang gadis kecil yang baik hati dan senang menjelajah. Ia selalu ditemani oleh Boots, seekor monyet. Mereka berdua menjelajah untuk membantu seorang teman atau mencari sesuatu yang mereka butuhkan. Arah penjelajahan mereka biasanya dibimbing oleh peta yang saat tidak digunakan tersimpan dalam ransel milik Dora. Selain peta, di dalam ransel Dora juga terdapat berbagai benda yang dibutuhkan dalam penjelajahan mereka. Sepanjang perjalanan mereka akan dibantu oleh beberapa teman yang akan membantu, seperti keluarga dan saudara Dora, juga binatang-binatang, tumbuhan, atau benda yang bisa berbicara lainnya. Satu-satunya yang sering menghambat perjalanan mereka adalah Swiper, seekor rubah. Ia suka mencuri barang-barang yang dibutuhkan dalam perjalanan.
Dalam penjelajahannya, Dora banyak mengajak penonton untuk "turut" membantunya, seperti mengajak anak-anak yang menjadi penontonnya untuk menjawab pertanyaan Dora, membantu menghitung, memilih jalan atau benda yang mereka butuhkan dari beberapa alternatif pilihan, mencari benda yang tersembunyi, atau memperingatkan bila Swiper mendekat. Keterlibatan berlanjut dengan munculnya anak panah menyerupai penunjuk tetikus dalam komputer, sehingga penonton seolah bisa melakukan pilihan atau menunjuk sesuatu.
Di ahir perjalanan, ketika tujuan mereka sudah tercapai, Dora biasanya merayakan keberhasilannya dengan menyanyikan lagu keberhasilan. Dora pun akan menanyakan pada penonton bagian mana dari perjalanannya yang paling disukai.
  • Boots
seekor kera yang sangat lucu. Ia selalu menemani Dora dalam setiap petualangannya. Ia selalu memakai sepatu boots berwarna merah. Ia sangat periang. Di sebuah episode, di ceritakan bagaimana Dora bertemu dan berkenalan dengan Boots yaitu ketika Dora hendak berpetualang dan menemukan Boots di bawah pohon dan sedang kesepian.
  • Issa
Seekor Iguana hijau yang juga teman Dora. Ia sangat manis dan lembut. Ia suka mengoleksi atau menanam bunga. Bunga yang paling ia sukai adalah Bunga Matahari.
  • Benny
Seekor banteng berwarna biru dengan slayer kuning bertotol biru di lehernya yang juga teman Dora dan Boots. Ia suka bersepeda.
  • Ticco
seekor tupai yang selalu memakai jaket pelampung berwarna-warni. Di episod"Dora The Explorer" yang dulu, Ticco memakai bahasa Spanyol. Namun sekarang, Ticco memakai bahasa Inggris. Ticco ini sangat cerdas dan pandai. Ia tinggal di sebuah Pohon kacang.

Saturday, 23 February 2013

Spongebob

SpongeBob SquarePants

 

 

 

 SpongeBob SquarePants adalah sebuah serial film animasi yang paling populer di Nickelodeon. Pada awalnya serial kartun ini ditayangkan pada tahun 1999 di Amerika Serikat dan dicipta oleh Stephen Hillenburg, seorang animator dan ahli biologi laut, dan diterbitkan oleh perusahaan beliau, United Plankton Pictures Inc. Seri kartun ini ditayangkan di Malaysia menerusi saluran Nickelodeon dan TV3, dan juga melalui saluran TV9 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.

Di Indonesia serial ini dipopulerkan oleh Lativi (sekarang TvOne), kemudian hak tayang acara-acara yang diproduksi oleh Nickelodeon dibeli oleh Global TV. Kartun ini diciptakan oleh seorang ahli biologi laut dan animator Stephen Hillenburg dan lalu dirilis melalui perusahaannya United Plankton Pictures Inc. Serial ini settingnya berada di Samudra Pasifik di kota Bikini Bottom.